Bagi mahasiswa, laptop terbaik idealnya bisa digunakan untuk akvitas komputas ringan tanpa hambatan, yaitu menggunakan aplikasi office dan juga mumpuni untuk memenuhi kebutuhan hiburan seperti menonton video secara streaming. Oleh karena itu, performa dan kinerja laptop selalu menjadi tolak ukur untuk memilih laptop idaman.
Berikut ini, laptop murah terbaik bagus untuk mahasiswa!
1. Asus ROG Strix II GL704 (RTX 2060)
asus rog strix scar ii gaming laptop, 17 144hz ips-type full hd ...
Meluncur dengan chipset Intel i7 generasi 8 berkecepatan hingga 2,20GHz yang juga sudah didukung dengan GPU INVIDIA GeForce RTX 2060. Laptop ini memiliki dua varian RAM, antara lain 8GB dan 32GB dengan kapasitas penyimpanan internalnya bertipe SSD 513GB. Laptop ini sangat cocok sekali yang suka nonton drakor. 

2. Acer Predator Triton 500 PT515-51
Jual ACER Predator Triton 500 PT515-51-713V i7-9750H 16GB 512GB ...

Daftar kedua rekomendasi laptop untuk mahasiswa jatuh kepada Acer Predator Triton 500 PT515-51. Laptop berukuran 15,6 inci ini sudah dibekali dengan i7 generasi 8 berkecepatan 2.20GHz yang pasti sudah mumpuni untuk mengerjakan tugas sederhana sehari-hari. Perangkat juga sudah beresolusi HD 1920 x 1080 pixels dan cocok untuk menikmati tontonan video korea. Sementara itu, kapasitas RAM tersedia dalam 2 ukuran, yakni 16GB dan 32GB dengan ruang penyimpanan internal bertipe SSD 512GB.

Apa yang terbesit dalam benak Anda ketika mendengar istilah Hacker dan Cracker? Seorang yang suka meretas komputer? Atau seseorang yang hobinya merusak sistem komputer? Ya, secara garis besar memang Hacker adalah seseorang yang hobinya mencari celah untuk menyusup dalam sebuah sistem komputer.

Namun berbeda dengan Cracker, justru yang meretas dan merusak sistem komputer dialah yang disebut dengan Cracker. Begitulah singkatnya mengenai perbedaan Hacker dan Cracker. Tidak hanya sebatas perbedaan itu saja lho. Ternyata, ada juga perbedaan lainnya jika membandingkan antara Hacker dengan Cracker.

1. Definisi Hacker dan Cracker

* Hacker 
Seperti yang disebutkan pada bagian definisi bahwa memang Hacker biasanya seseorang yang hanya melakukan penyusupan dan peretasan tanpa merusak sistem dan jaringan komputer. Uniknya, Hacker juga ada yang legal lho. Beberapa instansi ternama di dunia pun memiliki Hacker yang jago untuk sekedar mengamankan sistem komputernya.

* Cracker
Cracker diartikan dengan seseorang yang memiliki kencenderungan untuk merusak sistem atau jaringan komputer yang sudah dia retas. Jadi, Cracker lebih memiliki niat yang negatif jika dibandingkan dengan Hacker. Tak jarang, para Cracker doyan untuk mencomot berbagai informasi rahasia untuk kepentingan yang tidak baik.

2. Pandangan Orang antara Hacker dan Cracker

* Hacker
Seperti yang disebutkan pada bagian definisi bahwa memang Hacker biasanya seseorang yang hanya melakukan penyusupan dan peretasan tanpa merusak sistem dan jaringan komputer. Uniknya, Hacker juga ada yang legal lho. Beberapa instansi ternama di dunia pun memiliki Hacker yang jago untuk sekedar mengamankan sistem komputernya.

*Cracker
Jika ada seseorang yang jago dalam meretas dan menyusup di sistem komputer dengan tujuan untuk mengambil informasi tanpa izin, maka itulah yang disebut dengan Cracker. Ya, para Cracker dikenal sebagai perusak sistem juga jaringan komputer yang ada. Tak segan, para Cracker mengambil aksi illegal yang bertentangan dengan hukum.

3. Perbedaan Tingkatan antara Hacker dan Cracker

* Hacker
Hacker dianggap lebih pintar dan bijak. Hal itu dikarenakan, Hacker dianggap memiliki kemampuan yang hebat dalam menangani sistem keamanan komputer. Mereka akan terus meretas untuk mengasah kemampuannya tersebut dengan tujuan yang positif.

*Cracker
Berbeda dengan Cracker yang dianggap memiliki tingkatan lebih rendah jika dibandingkan dengan Hacker. Memang tak jarang Cracker memiliki kemampuan yang luar biasa dalam bidang sistem komputer. Namun sayangnya, kemampuannya ini tidak diimbangi dengan hal-hal positif.


Pada jaman dulu, VPN (Virtual Private Network) dibuat dengan tujuan mengkoneksikan jaringan antar gedung perkantoran secara aman dan dapat menggunakan jaringan kantor dari rumah atau tempat lain.

Sedangkan pada saat ini, VPN sudah banyak digunakan oleh pengguna internet di seluruh dunia. Tujuannya? Tentu untuk mendapatkan koneksi ke internet secara aman, pribadi (private), dan dapat mengakses suatu jaringan secara remote.

Pada artikel ini bahwa penggunaan aplikasi VPN ternyata menyimpan bahaya. Beberapa di antaranya adalah aktivitas data yang dipantau hingga ancaman terhadap keamanan perangkat.


1. Mengancaman Keamanan Perangkat

Salah satu fungsi utama VPN adalah melindungi akses internet pengguna dari hacker. Namun dari studi terbaru, beberapa aplikasi VPN gratis malah terinfeksi oleh malware.
Kebanyakan malware itu ternyata berhubungan dengan iklan yang tampil di aplikasi VPN.
Seperti diketahui, VPN gratis biasanya menghadirkan iklan untuk mendapatkan pemasukan. 

2. Memantau Aktivitas Online Pengguna

Bahaya lain yang cukup sering ditemui di aplikasi VPN adalah pemantauan aktivitas online perangkat yang memasangnya. Hal ini berdasarkan studi yang menyebut 72 persen aplikasi VPN disematkan pelacak pihak ketiga.
Pelacak tersebut biasanya disusupkan untuk mengumpulkan data aktivitas online pengguna yang memakainya. Biasanya, data tersebut digunakan pengiklan untuk memperlihatkan iklan tertarget.

3. Membatasi Kuota Internet

Salah satu kekurangan lain dari aplikasi VPN gratis adalah mereka membatasi jumlah kuota saat terhubung dengan internet. Jadi, penguna hanya dapat mengakses internet melalui VPN dengan kuota tertentu, semisal 2GB.
Untuk itu, pengguna yang ingin mengakses internet melalui VPN dengan lebih leluasa harus merogoh kocek terlebih dulu. Adapun harga yang ditawarkan juga beragam, tergantung penyedia layanan.

4. Memperlambat Jaringan Internet

Memakai aplikasi VPN gratis juga dapat mengakibatkan kecepatan internet menurun. Hal ini lumrah karena penyedia VPN memang mengatur kecepatan internet penggunanya yang gratis.
Dengan cara ini, pengguna mau tidak mau harus membayar untuk mendapatkan kecepatan internet yang lebih baik.

5. Membanjiri Pengguna dengan Iklan

Mengingat aplikasi VPN ini gratis, pengguna tentu akan dibanjiri dengan iklan. Hal ini memang kerap mengganggu pengguna dan tidak jarang membuat bingung.
Kehadiran iklan tidak sekadar mengganggu, tapi mereka juga dapat mempercepat kecepatan internet atau memancing pengguna masuk ke situs berbahaya.